Aborsi
Pengertian
aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan (sebelum usia 20 minggu kehamilan), bukan semata untuk menyelamatkan
jiwa ibu hamil dalam keadaan darurat tapi juga bisa karena sang ibu tidak
menghendaki kehamilan itu.
Ada dua macam aborsi, yaitu aborsi
spontan dimana aborsi terjadi secara alami, tanpa intervensi tindakan medis,
dan aborsi yang direncanakan dimana melalui tindakan medis dengan obat-obatan
saja (jamu, dsb) atau tindakan bedah, atau tindakan lain yang menyebabkan
pendarahan lewat vagina. Penghentian
kehamilan pada usia dimana janin sudah mampu hidup mandiri di luar rahim ibu
(lebih dari 21 minggu usia kehamilan), bukan lagi tindakan aborsi tetapi pembunuhan
janin atau infantisida.
Saat
ini aborsi masih merupakan masalah kontroversial di masyarakat.Indonesia, namun
terlepas dari kontorversi tersebut, aborsi diindikasikan merupakan masalah
kesehatan masyarakat karena memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Sebagaimana diketahui penyebab utama kematian
ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Namun sebenarnya aborsi juga merupakan
penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan
sepsis (Gunawan, 2000). Akan tetapi, kematian ibu yang disebabkan komplikasi
aborsi sering tidak muncul dalam laporan kematian, tetapi dilaporkan sebagai
perdarahan atau sepsis. Hal itu terjadi karena hingga saat ini aborsi masih
merupakan masalah kontroversial di masyarakat.
Di
negara-negara yang tidak mengizinkan aborsi seperti Indonesia, banyak perempuan
terpaksa mencari pelayanan aborsi tidak aman karena tidak tersedianya pelayanan
aborsi aman atau biaya yang ditawarkan terlalu mahal. Pada remaja perempuan kendala terbesar adalah
rasa takut dan tidak tahu harus mencari konseling.
Aborsi
yang tidak aman adalah penghentian kehamilan yang tidak diinginkan yang
dilakukan oleh tenaga yang tidak terlatih, atau tidak mengikuti prosedur
kesehatan atau kedua-duanya (Definisi WHO).
Dari 46 juta aborsi/tahun, 20 juta dilakukan dengan tidak aman, 800
wanita diantaranya meninggal karena komplikasi aborsi tidak aman dan
sekurangnya 13 persen kontribusi Angka Kematian Ibu Global (AGI, 1997; WHO 1998a;
AGI, 1999)
WHO
memperkirakan ada 4,2 juta aborsi dilakukan per tahun, 750.000 – 1,5 juta
dilakukan di Indonesia, 2.500 orang diantaranya berakhir dengan kematian
(Wijono, 2000). Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) tahun 1995 : Aborsi berkontribusi 11,1 % terhadap Angka kematian
Ibu (AKI) , sedangkan menurut Rosenfield dan Fathalla (1990) sebesar 10 %
(Wijono, 2000)
Tidak
sedikit masyarakat yang menentang aborsi beranggapan bahwa aborsi sering
dilakukan oleh perempuan yang tidak menikah karena alasan hamil di luar nikah
atau alasan-alasan lain yang berhubungan dengan norma khususnya norma
agama. Namun kenyataannya, sebuah studi
di Bali menemukan bahwa 71 % perempuan yang melakukan aborsi adalah perempuan
menikah (Dewi, 1997), juga studi yang dilakukan oleh Population Council, 98,8 %
perempuan yang melakukan aborsi di sebuah klinik swasta di Jakarta, telah
menikah dan rata-rata sudah memiliki anak (Herdayati, 1998), alasan yang umum
adalah karena sudah tidak ingin memiliki anak lagi, seperti hasil survey yang
dilakukan Biro Pusat Statistik (BPS), 75 % wanita usia reproduksi berstatus
kawin tidak menginginkan tambahan anak (BPS, Dep.Kes 1988)
Aborsi
mungkin sudah menjadi kebutuhan karena alasan di atas, namun karena adanya
larangan baik hukum maupun atas nama agama, menimbulkan praktek aborsi tidak
aman meluas. Penelitian pada 10 kota
besar dan 6 kabupaten memperlihatkan 53 % Jumlah aborsi terjadi di kota,
padahal penduduk kota 1,36 kali lebih kecil dari pedesaan, dan pelayan aborsi dilakukan oleh tenaga yang
tidak terlatih terdapat di 16 % titik pelayanan aborsi di kota oleh dukun bayi
dan 57 % di Kabupaten. Kasus aborsi yang
ditangani dukun bayi sebesar 11 % di kota dan 70 % di Kabupaten dan dari semua
titik pelayanan 54 % di kota dan 85 % di Kabupaten dilakukan oleh swasta/
pribadi (PPKLP-UI, 2001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar